Kunjungi Aranio: BSIP Kalsel Lakukan Identifikasi Kebutuhan SNI Kopi Aranio
BANJAR (bsip-kalsel) --- Kopi Aranio merupakan salah satu kopi lokal khas Kalimantan Selatan yang berada di lereng Pegunungan Meratus khususnya di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar. Kopi ini termasuk jenis kopi robusta dengan ciri-ciri ukuran lebih kecil, namun memiliki aroma yang kuat.
Kelompoktani Tunas Muda di Desa Tiwingan Baru, Kecamatan Aranio, telah memproduksi kopi ini sejak tahun 2018. Produk utama yang dihasilkan adalah bubuk kopi yang bahan bakunya berasal dari kopi yang ditanam di kawasan Waduk Riam Kanan, Kecamatan Aranio. Kopi yang diproduksi oleh Kelompoktani Tunas Muda ini telah dipasarkan di dalam maupun di luar wilayah Aranio, dan telah mengenal teknik pengemasan yang menarik. Namun, produk yang dihasilkan tersebut belum tersertifikasi terutama aspek standardisasi produk yang dihasilkan. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap pemasaran produk apabila telah merambah ke pasaran global.
Menilik hal tersebut, BSIP Kalimantan Selatan melakukan pendampingan terkait aspek standardisasi produk mengingat kopi Aranio merupakan salah satu kopi lokal unggulan khas Kalimantan Selatan yang tentunya akan mampu bersaing di pasar global. Sebagai langkah awal, dengan dipimpin oleh Kepala BSIP Kalimantan Selatan beserta tim melakukan identifikasi standardisasi instrumen komoditas kopi spesifik lokasi Aranio ke Kelompoktani Tunas Muda sebagai pioneer pengembangan kopi Aranio, Rabu 16 Agustus 2023.
Kepala BSIP Kalimantan Selatan, Dr. Ahmad Subhan, M.Sc beserta tim berdialog langsung dengan Kelompoktani Tunas Muda dengan didampingi Kepala BPP Aranio, Fauzen, S.Pt. Diperoleh informasi bahwa sampai saat ini produk kopi yang dihasilkan belum sepenuhnya tersertifikasi terutama aspek SNI nya. Kelompoktani Tunas Muda menginformasikan bahwa produknya kini yang sudah terdaftar P-IRT dan sertifikat halal, namun untuk SNI nya belum dilakukan. Pihak kelompoktani menyambut baik adanya BSIP Kalimantan Selatan yang bersedia melakukan pendampingan terkait dengan standardisasi produk kopi yang dihasilkan agar tersertifikasi SNI dan memiliki daya jual yang tinggi di pasaran.
Dengan adanya kegiatan identifikasi standardisasi instrumen komoditas kopi lokal spesifik lokasi ini, merupakan tahap awal dalam proses identifikasi untuk mengetahui permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam budidaya dan pengolahan produk kopi. Informasi yang diperoleh ini, ke depannya akan menjadi dasar dalam identifikasi kebutuhan standar SNI yang komprehensif dan relevan serta hasilnya dapat memberikan pedoman bagi para petani dan pelaku usaha dalam menghasilkan produknya yang berkualitas dan berdaya saing.